”Pemanasan global merupakan keadaan dimana suhu rata-rata udara permukaan bumi dan lautan mengalami peningkatan pada dekade terakhir dan peningkatan suhu tersebut akan terus berlangsung”(Darmayanti,2001). Intergovernmental Panel On Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinanbesar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia. Menurut Dinas Lingkungan Hidup(2008:10) gas rumah kaca adalah gas di atmosfer yang memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi matahari yang dipantulkan oleh bumi yang menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi hangat. Menurut konvensi PBB mengenai perubahan iklim(United Nations Framework Convention on Climate Change) ada 6 jenis gas rumah kaca.:
a. Karbondioksida
b. Dinitro Oksida
c. Methana
d. Sulfurheksaflorida
e. Perflorokarbon
f. Hidroflorokarbon
Menurut wikipedia ensiklopedia bebas bahasa Indonesia menyatakan bahwa gas ruamh kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.
Lapisan atmosfer bumi terdiri dari: lapisan troposfir, lapisan stratosfir, lapisan mesosfir dan lapisan termosfer. Pada lapisan terbawah, yaitu lapisan troposfir adalah yang terpenting dalam kejadian efek rumah kaca. Sekitar 65% radiasi matahari masuk ke troposfir. Di dalam troposfir tersebut sebesar 14% diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas lainnya. Sehingga hanya sebesar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Radiasi yang diterima bumi sebagian diserap sebagian dipantulkan kembali ke troposfir dalam bentuk sinar inframerah. Sinar inframerah yang dipantulkan oleh bumi kemudian diserap oleh gas karbondioksida(CO2), metan(CH4), dan ozon(O3). Oleh karena itu, suhu udara di troposfir dan permukaan bumi meningkat dan terjadi efek rumah kaca. Jika tidak terjadi efek rumah kaca, maka suhu rata-rata bumi sekitar minus 180 derajat celcius. Efek rumah kaca membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan bumi. Namun karena komposisi gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata permukaan bumi maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu berpengaruh terhadap iklim bumi, dan terjadilah perubahan iklim secara global(Benny,2007).
Istilah efek rumah kaca diambil dari cara tanam yang digunakan oleh petani-petani yang tinggal di daerah yang memiliki iklim sedang. Para petani biasa menanam tanaman mereka di dalam rumah kaca umtuk menjaga suhu ruangan agar tetap hangat. Sinar yang masuk akan dipantulkan kembali oleh benda yang ada di dalam rumah kaca, ketika sinar pantulan itu berubah menjadi energi panas yang berupa sinar inframerah, selanjutnya sinar-sinar tersebut terperangkap dalam rumah kaca. Demikian pula yang terjadi pada atmosfer bumi yang mengalami peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca(Haneda,2004).
Menurut Dinas Lingkungan Hidup(2008:15) dampak perubahan iklim adalah sebagai berikut :
a) Pangan, banyaknya penurunan hasil panen di banyak daerah, khususnya negara berkembang. Kemungkinan peningkatan panen di beberapa daerah yang tinggi. Jatuhnya hasil panen di banyak negara maju
b) Air, persediaan air menipis di beberapa daerah Meningkatnya permukaan air laut mengancam kota besar
c) Ekosistem Kerusakan terumbu karang. Meningkatnya kepunahan jumlah spesies
d) Kondisi Cuaca yang Ekstrim. Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan, kekeringan, banjir, dan gelombang panas
e) Faktor iklim mempengaruhi penyebaran penyakit, seperti demam berdarah dan malaria
f) Peningkatan curah hujan dan jumlah hari hujan, berbanding lurus dengan peningkatan kasus demam berdarah.
Ditulis Oleh Alfi Kamalia
Rabu, 21 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar