Jumat, 16 Januari 2009

Hibiscus di Sekitar Kita

Apa yang terlintas di benakmu ketika mendengar nama Hibiscus? Apakah kembang sepatu? Hal tersebut memang tidaklah salah, namun juga tidak seratus persen benar.
Mema
ng, dalam Bahasa Inggris, kata 'hibiscus' memang berarti kembang sepatu. Namun, dalam ilmu Biologi, hibiscus adalah nama dari sebuah genus, yang di dalamnya juga termasuk kembang sepatu. Nah, jadi selain kembang sepatu, cukup banyak hibiscus-hibiscus lain yang tumbuh di sekitar kita.






Hibiscus yang paling umum dijumpai adalah Hibiscus rosa-sinensis. Hibiscus inilah yang sering kita sebut sebagai kembang sepatu. Tanaman ini berupa perdu, dan memiliki batang yang berkayu. Daunnya membulat di bagian pangkal dan meruncing di bagian ujung serta bergerigi di tepiannya. Pada umumnya, tanaman ini berbunga tunggal dengan lima mahkota yang berwarna merah. Namun ada varietas yang berwarna lain, seperti putih, kuning, pink, dan ungu. Ada pula yang berbunga ganda bertumpuk.
Karena bunganya besar, indah, berwarna mencolo
k dan menarik, tanaman ini digunakan sebagai tanaman hias. Tak jarang pula tanaman ini dipakai sebagai tanaman pagar karena memiliki cabang yang rimbun dan rapat. Tepung sari kembang sepatu dapat digunakan untuk mengilapkan sepatu, seperti semacam semir.
Hibiscus lain yang kadang dijumpai adalah Hibiscus schizopetalus. Hibiscus yang ini juga disebut sebagai kembang sepatu. Ciri-ciri fisiknya hampir sama dengan Hibiscus rosa-sinensis. Yang membedakan keduanya dalah bentuk mahkota bunganya. Mahkota Hibiscus rosa-sinensis berbentuk bulat mulus, sementara mahkota Hibiscus schizopetalus melengkung dan tercabik-cabik. Hibiscus jenis ini memiliki fungsi yang sama dengan yang sebelumnya.







Hibiscus lain yang sering dijumpai adalah Hibiscus tiliaceus. Kita lebih suka menyebutnya sebagai pohon waru. Hibiscus ini memiliki batang berkayu yang
cukup besar, sehingga mampu membentuk pohon. Tajuknya y
ang rimbun ditumbuhi daun-daun lebar yang berbentuk hati. Bunganya berwarna oranye kekuningan, dengan pangkal mahkota yang berwarna merah tua. Karena memiliki batang yang cukup besar, hibiscus jenis ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Tak jarang pula kayunya digunakan sebagai kayu bakar. Tanaman ini dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang cukup lebar dan rapat.

Hibiscus lain yang cukup mudah dijumpai (di Desa Boyolangu, karena saya memang menanamnya) adalah Hibiscus sabdariffa. Jenis ini adalah hibiscus yang paling saya sukai. Nama lainnya adalah Rosela. Hibiscus ini memiliki batang kecil yang berwarna merah tua dan mengandung serat yang saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaangat kuat. Kita tak akan bisa mematahkan cabangnya jika hanya menggunakan tangan kosong. Karena batangnya kecil, tanaman ini hanya membentuk semak. Daun tanaman ini berbentuk menjari, terbelah tiga atau lima. Bunganya memiliki mahkota berwarna putih atau kuning pucat dengan pangkal berwarna merah tua. Kelopak bunganya tidak gugur, dan melindungi buahnya. Tanaman ini termasuk tanaman semusim, artinya sekali melewati musim berbuah, ia akan segera mati.
Serat kayunya yang liat dan kuat dapat dimanfaatkan sebagai bahan karung goni. Kelopak bunga rosela yang berwarna merah tua mengandung senyawa antosianin dalam kadar yang cukup tinggi. Sehingga kelopaknya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna. Kita juga dapat menyeduh kelopaknya untuk dijadikan sirup yang berwarna merah menyala. Orang bilang, kelopak rosela mengandung vitamin C dua kali lipat dibandingkan jeruk. Jadi sirup rosela dapat digunakan untuk mencegah panas dalam. Semak rosela juga cukup eksotik untuk dipajang sebagai tanaman hias di depan rumah. Fungsi lainnya? Aku juga belum tahu.
Selain hibiscus-hibiscus di atas, masih ada lagi hibiscus-hibiscus yang lain. Sayangnya, saya kurang mengetahui jenis-jenis yang lainnya. Selain itu, sebagian dari hibiscus-hibiscus yang lain 'tinggal' dan 'menetap' di luar negeri. Say
a belum pernah lihat, gitu loh..........................
Bagi yang pengin kasih tahu atau memberi saya bibit bunga (baik Hibiscus maupun yang lainnya), saya terima dengan senang hati (^_^)

1 komentar:

  1. Waw...
    Aku mo tanya, waru ama kembang kopok itu apa sama?

    BalasHapus